Hallo assalamualaikum.

 

Moms, adakah yang bayinya mempunyai kulit sensitif? 

 

Anak kedua saya, Amira, waktu itu usianya sekitar 3 bulan dengan badan yang lumayan gembul sampai lehernya terlipat nggak kelihatan. Suatu hari ketika saya mandikan dia, ternyata ada ruam kemerahan di lipatan belakang lehernya. Awalnya cuma kulit yang kemerahan saja. Selang beberapa hari, di kulit tersebut muncul beruntusan berisi cairan yang pada akhirnya pecah dan timbul luka. 

Saat itu saya sedih banget karena setiap momen mandi yang biasanya dia ceria, berubah jadi tangisan rewel selama beberapa hari. Mungkin Amira merasa nggak nyaman, gatal, perih karena lukanya terkena air dan sabun saat mandi. Kita yang dewasa saja kalau ada bagian kulit terluka lalu kena air atau sabun rasanya aduhai perihnya. Apalagi bayi ya.

 

Saya sempat bertanya di grup Whatsapp ibu-ibu barangkali ada yang punya pengalaman serupa sekaligus menanyakan solusinya. Meskipun saya sudah mendapatkan beberapa referensi jawabannya, rasanya kurang puas kalau saya nggak langsung datang menemui ahlinya. Akhirnya, malam itu saya browsing klinik dokter kulit di Depok dan begitu ketemu saya langsung membawa Amira ke dokter spesialis kulit malam itu juga.

 

 

Oleh dokter, saya dijelaskan bahwa luka di lipatan leher belakang Amira itu akibat iritasi kulit yang bisa terjadi karena kulitnya terlalu lembap. Lembap ini bisa disebabkan beberapa kemungkinan: biang keringat, cuaca panas, dll. Kemungkinan lain adalah sabun mandinya tidak cocok untuk kulit bayi atau kulit bayi terlalu sering kena gesekan dengan kain (baju, selimut). Penyebab pastinya memang tidak diketahui.

 

Akhirnya, dokter memberikan resep sebagai berikut:

1. Obat racikan berupa krim untuk dioles di area kulit yang gatal dan luka.
2. Antiseptik sebagai pengganti sabun mandi. Sementara sabun mandi tidak boleh digunakan di area kulit yang iritasi.
3. Obat sirup yang kandungannya merupakan obat alergi (tapi saya nggak memberikan ini ke Amira).

 

Setelah mengikuti anjuran dokter, alhamdulillah di hari ke-5 kulit Amira yang iritasi tampak mulai membaik dan mengering lukanya. Setelah 2 mingguan dilakukan pengobatan, alhamdulillah kulitnya yang iritasi pun sembuh total.

Tapi jujur saja Moms, sejak kejadian iritasi kulit Amira, saya jadi sangat berhati-hati menggunakan produk untuk kulit bayi.

 

 

Perawatan Kulit Bayi yang Disarankan

Mengutip dari laman website Johns Hopkins Medicine, ruam dan masalah kulit pada bayi adalah masalah yang sering terjadi terutama pada bayi yang berusia di bawah satu tahun. Sebenarnya masalah kulit pada bayi, terutama newborn (bayi baru lahir), merupakan sesuatu yang mudah diatasi dan termasuk yang tidak berbahaya. Tetapi, orang tua (apalagi para newly Mom, nih ya) biasanya terlalu cepat khawatir menghadapi hal semacam itu. 

 

Umumnya berbagai masalah pada kulit newborn bisa menghilang dengan sendirinya seiring dengan bertambahnya usia. Namun, jika gejala semakin memburuk, parents bisa menghubungi dokter kulit.

 

Skincare untuk Bayi

 

Menurut Kate Püttgen, seorang dokter kulit anak dari Johns Hopkins Children’s Center, basic rules untuk skincare bayi adalah “less is more” dan “bland and simple”. 

#Less is More: maksudnya, bayi sebenarnya nggak butuh skincare yang rumit koq. Bahkan, tanpa skincare sama sekali juga enggak apa-apa banget loh, Moms.

#Bland and Simple: kulit bayi sifatnya sangat mudah menyerap sehingga penting banget untuk selalu menggunakan produk perawatan bayi yang fragrance-free (bebas parfum), hypo-allergenic (antialergi). Sangat dianjurkan agar kita menghindari produk yang mengandung parfum dan pewarna karena bisa mengiritasi kulit bayi.

 

 

Rekomendasi Produk Perawatan Bayi yang Hipoalergenik

 

Sejak kejadian kulit Amira mengalami iritasi, saya jadi lebih hati-hati memilih produk perawatan bayi. Bahkan, produk skincare yang saya pakai untuk Amira pun cenderung mengikuti rules: “less is more”. Paling hanya rangkaian sabun mandi & shampoo yang lebih sering digunakan sehari-hari.

 

Suatu hari, seorang teman memberikan rangkaian produk perawatan bayi dari brand Cetaphil. Jujur saja saya agak deg-degan setiap kali mau mencobakan produk baru untuk bayi. Tapi, berhubung Cetaphil sendiri namanya sudah nggak asing lagi bagi saya dan brand tersebut memang concern pada perawatan kulit sensitif, saya pun menepis keraguan di hati dan akhirnya mencoba beberapa produk Cetaphil Baby.

 

Review Produk Cetaphil Baby  

 

Berikut ini 3 produk dari Cetaphil Baby yang sudah saya gunakan di kulit Amira selama hampir sebulan terakhir. 

 

1. Cethapil Baby with Organic Calendula Advance Protection Cream

 

Calendula adalah nama tanaman bunga yang tumbuh di daerah Mediterania. Bunga ini cukup unik karena dalam satu tanaman terdapat dua warna berbeda pada bunganya (Wikipedia).

 

Bunga Calendula ternyata mempunyai beberapa manfaat untuk kesehatan kulit, di antaranya untuk mengobati ruam popok & infeksi jamur, menjadi antiseptik alami, dan mengurangi kerusakan kulit (artikel Alodokter).

 

Fungsi:

Krim multifungsi ini diklaim bisa menenangkan, melembapkan, dan memberikan perlindungan ekstra untuk kulit kering dan sensitif terutama pada newborn. Berdasarkan uji klinis dengan pemakaian dua kali sehari, krim bayi ini bisa menutrisi kulit hingga 8 jam. Formulanya yang hipoalergenik dan teruji secara dermatologi menjadikan krim ini cocok untuk bayi baru lahir.

 

Kandungan:

Setelah saya cek di Skincarisma.com (website khusus untuk menganalisis kandungan kosmetik), yang membuat saya semakin yakin untuk menggunakan produk ini di kulit Amira adalah karena produk Cetaphil Baby ini bebas paraben, alkohol, silikon, sulfat, dan alergen. Krim ini juga mengandung ingredients minimal.

 

Review setelah Penggunaan:

Saya memakaikan krim ini saat Amira berusia 8 bulan, setiap selesai mandi pagi & sore. Berhubung Amira gerakannya sudah mulai aktif merangkak, saya merasa perlu perlindungan extra untuk kulitnya agar tidak kering dan kasar karena aktif merangkak.

Krim ini berwarna putih idak terlalu pekat dengan tekstur seperti lotion. Setelah dipakaikan di kulit, krimnya mudah terserap kulit dan terasa efek melembapkannya. Aroma wanginya lembut.

Kemasannya berbentuk tube dengan berat 85gram. Tutup kemasannya model fliptop sehingga praktis dibuka-tutup dengan satu tangan. Dibawa traveling pun oke banget karena nggak terlalu memakan ruang. 

 

 

2. Cethapil Baby with Organic Calendula Diaper Cream

 

Fungsi:

Cetaphil Baby Diaper Cream ini diklaim bisa membantu mencegah terjadinya ruam popok dan menenangkan rasa tidak nyaman akibat ruam popok. Selain itu, krim ini bekerja melembapkan dan melembutkan kulit bayi. Formulanya menciptakan lapisan pelindung pada kulit dan melindungi si kecil dari faktor penyebab ruam popok.

 

Kandungan:

Cetaphil Baby Diaper Cream ini bebas paraben, alkohol, silikon, sulfat, dan alergen. Krim ini juga mengandung ingredients minimal (untuk bayi, tentu saja semakin kandungannya minimal, semakin bagus ya Moms).

Review setelah Penggunaan:

Sebenarnya Amira belum pernah mengalami ruam popok sejak lahir. Tetapi, beberapa kali memang saya mendapati kulitnya kemerahan di lipatan sekitar area genital. Mungkin hal ini karena penggunaan diaper yang meninggalkan jejak guratan di kulitnya. Alhamdulillah belum sampai mengiritasi kulit karena saya telaten mengoleskan diaper cream setiap muncul kemerahan.

 

Diaper cream ini berwarna krem dengan tekstur yang pekat. Ketika dioleskan ke kulit menimbulkan bekas putih seperti membentuk lapisan pelindung agar aman ketika bergesekan dengan diaper.

 

Kemasannya mirip sekali bentuknya dengan si Advance Protection Cream, hanya saja beratnya 70gram. 

 

 

 

3. Cethapil Baby Gentle Wash & Shampoo

 

Fungsi:

Cetaphil Baby Gentle Wash & Shampoo ini dapat membersihkan sekaligus menjaga kehalusan rambut dan kelembapan kulit bayi. Formulanya lembut dan teruji klinis cocok untuk kulit newborn yang sensitif. Cetaphil Baby Gentle Wash & Shampoo ini juga aman digunakan sehari-hari dan lembut di mata.

 

Kandungan:

Cethapil Baby Gentle Wash & Shampoo ini bebas paraben, alkohol, silikon, sulfat, dan alergen, serta mengandung ingredients minimal.

Review setelah Penggunaan:

Hal yang saya resahkan kalau mencoba produk baru (terutama sabun mandi) di kulit bayi adalah khawatir akan timbul iritasi. Alhamdulillah selama hampir sebulan saya menggunakan Cethapil Baby Gentle Wash & Shampoo untuk Amira, semua baik-baik saja. Yeay!

 

Wanginya lembut, formulanya tidak pedih di mata, busanya tetap ada tapi tidak berlimpah (memang yang bagus malah sabun yang tak berbusa ya Moms).

 

Teksturnya kental dan berwarna putih pekat. Kemasannya berukuran 230ml dengan desain botol yang ramping & tutupnya fliptop.

 

Momen mandi si kecil makin menyenangkan bersama Cetaphil Baby Wash & Shampoo nih karena Amira tertarik banget memainkan kemasannya setiap kali mandi hehhe.

Sekian ulasan pengalaman iritasi kulit bayi dan review penggunaan produk dari Cetaphil Baby. Semoga bermanfaat ya Moms.