
Berikut 10 Inspirasi Kebaikan Berbagi di Tengah Pandemi
Bismillaah…
Assalamu’alaykum, apa kabar semuanya?
Semoga kita semua terutama umat muslim yang sedang menjalani Ramadan tetap diberi kesehatan, kekuatan, dan kesabaran dalam menjalani bulan suci kali ini ya, guys.
Dunia berubah drastis beberapa waktu belakangan ini. Selama ribuan tahun berlalu, ini kali pertama kita melaksanakan Ramadan di luar kebiasaan karena pandemi Covid19.
Terasa perbedannya, kan? Masjid-masjid ditutup sehingga nggak ada lagi tarawih berjamaah di masjid. Padahal, Ramadan tahun lalu hampir sebagian besar waktu saya habiskan di Masjid Nabawi & Masjidil Haram saat umroh dan kini hati saya sudah sangat merindu ingin kembali ke sana. Untuk lebaran nanti, mudik ke kampung halaman pun dilarang. Ah, betapa sedihnya sebagai perantau karena nggak bisa kumpul bareng keluarga sambil menikmati hidangan opor ayam buatan ibu. Di tempat tinggal saya sekarang, Depok – Jawa Barat, tiap waktu azan berkumandang dari masjid sudah tidak lagi terdengar lantunan kalimat “Hayya ala sholah“ (mari kita salat) dari muazin melainkan diganti lafaz “Asholatu fi buyutikum” (salatlah di rumah). Apakah di tempatmu juga demikian?
Ramadan Mubarak!
Anyway, meskipun menjalankan Ramadan di tengah pandemi ini terasa begitu berat tapi kita mesti ikhlas dan sabar ya, guys.
“Wahai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS Al Baqarah [2] ayat 153)
Rasanya nggak perlu berlama-lama kita meratapi situasi ini karena kenyataannya kita nggak sendirian menghadapinya. Saya sendiri meyakini bahwa di balik setiap kesulitan, selalu ada kemudahan yang begitu dekat dengan kita. Tugas kita adalah bertawakal kepada Allah.
Ketika kita sudah selesai dengan diri kita, coba keluarlah sejenak. Tengoklah tetangga kanan-kiri atau mulailah percakapan via chat atau telepon dengan saudara kita. Barangkali, ada banyak orang yang nasibnya tidak seberuntung kita hari ini sehingga kita perlu mengulurkan bantuan untuk mereka. Meskipun dunia berubah, hati kita jangan berubah ya guys. Tetap semaikan kebaikan berbagi di manapun kita berada.
Berhenti Mengutuk Kegelapan, Nyalakan Lilin
Kalimat di atas rasanya tepat untuk kita realisasikan saat ini. Alhamdulillah, saya merasa beruntung telah lahir dan tinggal di tanah air tercinta yang nota bene negeri paling dermawan sedunia. Lihat saja, sejak munculnya kasus Covid19 pertama di Indonesia, penggalangan donasi merebak di segala penjuru untuk membantu masyarakat yang kondisi finansialnya terdampak oleh wabah Covid19 ini.

Selalu ada secercah harapan untuk bangsa ini berjuang keluar dari ujian Covid19. Banyak cara untuk kita bisa berbuat hal baik dan bermanfaat bagi orang lain. Berikut ini adalah beberapa inspirasi untuk menebar kebaikan berbagi yang terjadi di lingkungan sekitar saya. Kita, ya saya dan kamu, pun bisa terlibat langsung untuk menjadi lilin yang nyalanya menerangi kegelapan…
-
Kebaikan Berbagi: Sembako Persiapan Ramadan
Beberapa kawan saya menggiatkan donasi berbagi sembako untuk persiapan awal Ramadan. Sederhana saja, motivasinya karena mereka melihat banyak tetangga dan pekerja jalanan yang hidupnya kekurangan di masa pandemi ini sehingga mereka membuka peluang donasi untuk dibelikan sembako. Yang menjadi donaturnya adalah teman-temannya sendiri.


-
Gerakan Sedekah Nasi Bungkus
Senior saya di kampus membuat “Gerakan Sedekah Nasi Bungkus”. Idenya adalah kami membantu melariskan dagangan penjual warteg sembari berbagi nasi bungkus bagi yang membutuhkan. Donasi yang dikumpulkan dari para donatur nantinya dibelikan nasi bungkus di warteg-warteg, kemudian nasi bungkus dibagikan ke pekerja jalanan yang membutuhkan.

-
Gerakan Menengok Tetangga
Beberapa update status teman saya di media sosial dan di WhatsApp grup mengingatkan rekan-rekannya untuk menengok kondisi tetangga atau orang terdekat kita. Walau bagaimanapun, sebagai seorang mukmin kita harus memperhatikan hak-hak tetangga. Jangan sampai kita merasa kenyang, sedangkan ada tetangga yang kelaparan.
“Tidaklah disebut mukmin orang yang kenyang sedangkan tetangganya di sampingnya kelaparan” (HR Bukhari dalam Al Adab Al Mufrad No 112)
Nah, saat suasana Ramadan seperti saat ini adalah kesempatan kita berkunjung ke tetangga sambil membawa makanan berbuka puasa kan?

-
Kebaikan Berbagi: Makanan untuk Berbuka Puasa
Sejak awal Ramadan, di depan gerbang komplek perumahan saya dibuat semacam posko penitipan makanan untuk berbuka bagi para pekerja jalanan. Bagi warga komplek yang mau melakukan kebaikan berbagi, setiap sore menjelang berbuka puasa mereka bisa menitipkan makanan di posko ini untuk nantinya diambil oleh orang-orang yang membutuhkan.
Kebetulan komplek perumahan saya sudah berstatus “lock down” sejak lama, jadi akses orang luar seperti kurir, driver ojek online, tamu dilarang masuk ke wilayah komplek perumahan kecuali seizin satpam yang bertugas. Nah, di depan gerbang inilah setiap sore banyak driver ojol yang mangkal.


-
Berikan Tips sebagai Apresiasi
Jasa apa yang biasa kamu pakai saat ini? Katakanlah ojek online (ojol) ya. Berhubung masa PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) ini layanan antar penumpang ditiadakan, otomatis pendapatan driver ojol menurun drastis. Namun, kita tetap bisa memakai layanan delivery order makanan atau jasa pengiriman barang. Ketika kita lagi order makanan di suatu outlet, bisa banget kita berbagi kebaikan dengan driver ojol misalnya dengan cara melebihkan pesanan makanan kita untuk kita bagi ke driver ojol. Percaya deh, mereka akan sangat senaaaang.
-
Inovasi Becak.in Kebumen
Di kampung halaman saya di Kabupaten Kebumen (Jawa Tengah), ada seorang bunda (Facebook: Asya Destri Ana) yang hatinya tergerak untuk tidak hanya sekadar memberikan ikan, tetapi juga memberi umpan. Maksudnya bagaimana? Jadi, dia berpikir bahwa di awal pandemi ini orang-orang ramai menyisihkan hartanya untuk berdonasi, tetapi kita nggak akan tahu kapan berakhirnya pandemi ini, kan? Kita juga nggak tahu apakah orang-orang yang awalnya mampu berdonasi bisa melakukannya rutin hingga batas waktu yang kita sendiri juga nggak tahu? Akhirnya dia menciptakan inovasi Becak.in Kebumen, yaitu jasa antar belanjaan oleh tukang becak yang sudah dilatih baik dari segi higienitas maupun cara memberikan servis untuk customer.

Ide ini berawal dari obrolan tukang becak yang mengeluhkan berkurangnya pendapatan selama anjuran social distancing ini. Dari situ Bunda Asya berpikir para Pak Becak ini perlu dibantu. Jadi, bagi siapa saja yang sedang menerapkan stay at home tapi butuh belanja, tinggal kontak aja admin Becak.in Kebumen. Kita berikan daftar belanjaan yang kita butuhkan, nantinya admin akan membelanjakan pesanan kita lalu minta tolong Pak Becak untuk antarkan barang belanjaan sampai alamat tujuan customer. Dengan berbelanja di Becak.in Kebumen, kita turut membantu Pak Becak mendapatkan penghasilan.

Saya pernah mencoba memakai jasa Becak.in Kebumen ini, rekomended! Adminnya baik banget dan fast response. Yang paling penting sih, layanan ini amanah insyaAllah.
-
Berkirim Hadiah
Kalau kita lagi ada kelebihan rezeki, ingatlah keluarga kita yang sekiranya perlu dibantu dan anak-anak yatim yang perlu kita santuni. Berikan hadiah barang yang mereka perlukan atau bisa berupa surprise tiba-tiba kita transfer sejumlah uang ke rekening mereka. Contoh paling sederhananya begini, hadiah nggak melulu harus dalam bentuk uang. Misalkan kita membuat masakan spesial kemudian kita ingat ada teman kita yang tinggal di kosan seorang diri. Nah, bisa tuh kita antar sebagian masakan ke teman kita itu. InsyaAllah mereka yang kita beri hadiah akan senang. Menyenangkan hati orang bernilai pahala, bukan?.
-
Kebaikan Berbagi: APD untuk Tenaga Medis
Kalau ini pastinya sudah nggak asing lagi ya. Banyak sekali lembaga atau perorangan yang menggalang donasi APD (Alat Pelindung Diri) untuk para tenaga medis. Di sisi lain, fasilitas kesehatan memang benar-benar membutuhkan APD ini. Bahkan dengan tegas fasilitas kesehatan nggak menerima donasi berupa uang, melainkan berupa APD. Untuk itulah, beberapa waktu lalu saya dan teman-teman alumni SMA lintas angkatan tergerak untuk menggalang donasi APD untuk beberapa fasilitas kesehatan di kota kecil tempat kelahiran kami.

Ide ini berawal dari curhatan rekan-rekan alumni yang menjadi tenaga medis mengeluhkan kondisi keterbatasan APD di tempat kerjanya. Kasus Covid19 pertama di kota kecil kami ditangani oleh petugas-petugas yang hanya mengenakan jas hujan, bukan hazmat. Bahkan masker N95 yang layaknya digunakan sekali pakai terpaksa digunakan beberapa kali. Miris kan. For your info, kondisi ini hampir merata di seluruh wilayah Indonesia. Kalau kamu mau berpartisipasi secara individu untuk berdonasi, nggak harus menggalang donasi besar-besaran. Cukup sumbangkan sekotak atau beberapa buah masker/hazmat ke teman kamu yang jadi tenaga medis, itu sudah sangat membantu sekali lho.
-
Menyediakan Masker Gratis & Tempat Cuci Tangan
Inspirasi ini datang dari seorang teman yang setiap harinya menggantungkan 5 paket masker & handsanitiser gratis di depan rumahnya untuk diambil oleh driver ojol yang membutuhkan. Ide ini menarik sekali dan bisa dipraktikkan oleh siapa saja.

Selain itu, kita bisa juga menyulap ember atau wadah apapun menjadi “wastafel mendadak” di depan rumah kita. Tentunya jangan lupa sediakan air mengalir & sabunnya ya untuk cuci tangan bagi siapa saja yang memerlukan. Dengan demikian, kita turut berperan dalam perubahan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) minimal untuk lingkungan sekitar kita.

-
Belilah Barang Jualan Teman
Kalian merasa nggak, sejak diterapkan PSBB dan orang-orang working from home (bahkan sebagian ada yang dirumahkan ya), tiba-tiba jadi banyak teman kita yang berjualan online baik di WhatsApp story atau IG story? Coba perhatikan lagi deh. Kita bisa banget membantu mereka dengan cara membeli barang dagangannya guys. Apalagi kalau kita tahu betul bahwa pemasukan mereka berkurang sejak pandemi ini menjangkit, membeli barang jualannya akan sangat membantu bagi mereka.
***
Sekiranya itu tadi 10 inspirasi berbagi kebaikan yang saya peroleh baik dari apa yang sudah saya lakukan selama ini maupun dari lingkungan di sekitar saya. Nah, kalau kamu ada kelebihan rezeki tetapi masih bingung mau disalurkan ke mana, nggak perlu khawatir karena sekarang banyak banget lembaga penyaluran sedekah yang amanah, misalnya kaya Dompet Dhuafa (di sini kamu bisa pilih mau menggunakan danamu untuk menunaikan zakat, sedekah, atau lainnya).
Pertanyaan yang mungkin muncul, bagaimana kalau kita nggak ada kelebihan rezeki? Atau mungkin malah kita justru bagian dari masyarakat yang terkenda dampak pandemi Covid19 ini? What to do?
Hm, menurut hemat saya, tak ada dana bukan alasan untuk menyurutkan niat kita berbagi kebaikan ya guys. Kita bisa banget menyumbangkan waktu, tenaga, pikiran, dan ilmu kita. Misalnya, coba tanyakan ke diri sendiri: keahlian kamu apa?
Memasak? Berkebun? Bikin Kue? Bikin Konten?
Bagi yang hobi masak bisa banget berbagi resep sederhana untuk menyiapkan makanan buka puasa dan sahur. Begitu pula yang hobi berkebun bisa berbagi tips menanam sayur bagi pemula. Yang hobi baking bisa juga bikin kelas belajar untuk teman-teman yang mau belajar bikin kue tapi nggak bisa bedain bedanya tepung protein tinggi, sedang, dan rendah (LOL). Saya bisa bilang begini karena saya dikelilingi oleh positive vibes yaitu teman-teman yang menebarkan kebaikan di tengah pandemi. Jadi, berbagi kebaikan bukanlah suatu halangan meski kita nggak punya dana lebih.
Kalau saya sendiri, karena saya merasa bisa menuangkan tulisan ringan melalui blog, jadilah saya buat artikel ini. Semoga bisa menginspirasi ya. He he he…
The last but not least, saya mau sampaikan bahwa janganlah takut berbagi kebaikan meski kita dalam keadaan sempit sekalipun. Dengan berbagi, kita nggak akan jatuh miskin. Dengan berbagi, harta kita nggak berkurang justru akan bertambah berkah. Harta yang kita miliki itu hanya titipan Allah. Bahkan ada hak orang lain yang bercampur dengan harta kita yang mau tak mau memang harus kita keluarkan.
Berbagi kebaikan itu indah banget guys. Nggak perlu menunggu jadi orang kaya untuk bisa berbagi. Justru dengan berbagi, hati kita merasa kaya. Semoga saya, pembaca yang budiman, dan kita semua bisa menjadi sebaik-baik manusia, yaitu yang bisa bermanfaat untuk orang lain.
Khoirunnas anfa’uhum linnas, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia”
(HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ no:3289)
Sekian dan semoga menginspirasi ya, guys!
_SKA_
Read also: Kiat Cantik & Sehat saat Berpuasa
Disclaimer: “Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Menebar Kebaikan yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa”
41 thoughts on “Berikut 10 Inspirasi Kebaikan Berbagi di Tengah Pandemi”
Senang sekali deh lihat orang saling membantu seperti ini, apalagi untuk mereka yang memang membutuhkan. Kalau kata almarhum papahku dulu “seberapapun rezeki kita jangan lupa tetap berbagi kepada mereka yang membutuhkan”. Yang bisa kulakukan sekarang ini berbagi sedikit rezeki kepada abang ojek online dan biasanya sama pedagang juga.
Masya Allah …. terharu membacanya, posko penitipan makanan berbuka puasa, bagi-bagi sembako, Becak.in, dan sebagainya. Semoga dengan kebaikan berbagi yang banyak di seantero Indonesia seperti ini Allah berkehendak mengangkat wabah ini secepatnya dari negeri kita ya, Mak.
Menebar kebaikan pada sesama yang membutuhkan itu harus punya niat ikhlas ya. Malah ada teman blogger yang membuatkan aku masker kain dan kasih gratis buat aku. Trus kalau aku suka membeli barang yang dijual teman, meskipun ga butuh2 amat. Yang penting membahagiakan orang lain kan menambah rezeki buat ybs dan in sya allah kita juga berkah ya aamiin
Whoaaa, inspiring bangettt Mba
Super mantab jiwa!
Biasanya daku suka clueless mau berbagi apa lagi ya?
Artikel ini sangat mencerahkan BANGET!
Terharu banget kalau liat orang2 bergotong royong dan saling berlomba dalam melakukan kebaikan kyk bersedekah, bagi2 nasi dll… Apalagi di era pandemi kyk skrg yaa, satu kebaikan bisa terasa bgt menghangatkan hati
Bagian, ini favoritku!
“… sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia!”
Setuju banget, Mak.
… dan berbagi tidak melulu harus dengan materi!
Bisa juga dengan ide, pemikiran, menyingkirkan batu di jalan dan lain-lain.
Semoga kita semua bisa mengambil hikmah dari musibah ini ya.
Insya Allah, Insya Allah.
Ada seorang bapak yang jualan ketupat sayur, nah beliau berbagi setiap hari loh, sesudah jam jualan 2-3 jam, langsung keliling ke bawah jembatan untuk berbagi.
saat ditanya, apakah beliau udah berlebih, beliau menjawab.” Ini kan masalahnya di mau atau tidak saja, pak”
Menyediakan tempat cuci tangan gratis mulai banyak di area rumahku. Hal ini mempermudah yang lewat jalan sebelum masuk rumah.
Bagus2 ide berbaginya ya. Emang sih di masa sulit seperti sekarang ini, cuma kebersamaan gini yang bikin kita tambah kuat. Kudu saling pedlu dan saling tolong.
“ketika berbagi sembako saja tidak cukup”
ini bener2 terasa menusuk hatiku, Mbak Eska.. soalnya merasa kok belum mampu melakukan lebih dr itu 😀
thanks sharingnya mbak… kalau memang belum mampu membuat kail, masih ada hal2 lain yang bisa dilakukan, ya kan?
Bulan Ramadan emang waktnya untuk kita berlomba2 berbuat kebaikan ya. Di lingkungan rumahku juga sudah banyak yg menyediakan tempat cuci tangan dan masker gratis.
Banyak cara berbagi kebaikan selama pandemi ini ya apalagi banyak juga yang harus kehilangan pekerjaannya, Bagus juga tuh inspirasinya bebagi kebaikan dnegan tetangga dengan menengoknya. Kadang ada tetangga yang memang diam-diam gak mau terlihat sedang ada kesusahan.
Waah keren banget ya bunda yang menciptakan becak.in itu. Salut saya. Beliau bisa memberdayakan tukang becak biar ada pemasukan selama pandemi . Keren deh. Semoga selalu bisa menebar kebaikan
Kangen tarawih di masjid berjamah.
Sedih jalani puasa tahun ini tapi kita bisa apa? Aku sendiri sedih yang luar biasa. Meski tetap harus semangat melakukan kebaikan untuk diri sendiri dan orang lain
Baca ini aku dapat inspirasi nih, seperti bisa mengikuti juga mba. Karena untuk berbagi kebaikan itu banyak caranya yang bisa dilakukan ya.
Program Becak in itu bisa diterapkan di Depok ya sebenernya. Keren banget ini. Soalnya tadi pas keluar dr rumah mau ke bank mandiri ga ada angkot. Krn arah bank mandiri berlawanan arah. Biasa naik ojol buat hindarin muter krn 1 arah. Kan ojol ga bs. Nyari tukang becak rupanya pada ga narik. Soalnya bannya pada gembos kalau kelamaan ga narik. Kalau ada program becak in mgkn mereka ga kelamaan nganggur.
aku bangga deh Indonesia termasuk negara yang dermawan dan cepat tergerak untuk membantu sesama. Semoga kita bisa terus berbagi kebaikan yaaa
Masha Allah, mari berlomba-lomba berbagi kebaikan di musim pandemi ini. Karena begitu banyak jiwa yang membutuhkan ukuran tangan kita. Terlebih di bulan Ramadhan dimana setiap kebaikan akan dilipatgandakan pahalanya di sisi Allah swt.
Masya Allah gerakannya positif semua. Salah satu poin tentang gerakan menengok tetangga ini jadi tamparan buat saya yang cuek sama tetangga.
Banyak cara untuk menebar kebaikan ya, Mbak. Asalkan ada niat dan kemauan untuk melakukannya. Semoga semakin banyak orang-orang yang peduli sesama, menebar kebaikan untuk mengurangi beban hidup para korban terdampak wabah ini.
Takjub sama yang punya ide becak in aja. Setuju deh untuk tidak memberi ikan, tetapi memberi pancing agar bisa buat mancing.
Semoga saja pandemik ini segera berlalu ya, agar bisa kembali normal aktivitas kita semua.
Wah bagus banget idenya,, menurutku ini sederhana tapi sangat ngena sih manfaatnya,,, gantungin masker,, naruh gitu aja takjil biar diambil yang membutuhkan,,, semoga berkah ya mba eska,,, btw kita lama ga ngobrol ya, terakhir pas umroh taun lalu,, ga berasa euy…
Alhamdulillah ya mbak, banyak kebaikan yang kita lakukan meskipun sekecil apapun, apalagi ini sedang dalam masa pandemi dan bulan puasa pula. Sedekah nilai terkcil aja akan jadi besar makna di bulan ini. Seperti menengok tetangga dan memberi sembako dll
Barakallah mbak
Kadang lihat orang indonesia itu ya, banyak yang nyinyir tapi banyak juga yang baik. Semoga aja justru malah dengan ada ujian kaya sekarang, seakin sadar untuk bergandengan tangan
Puji Tuhan ya. Di tengah masa-masa sulit, masih ada yang mau berbagi kebaikan. Semoga amal ibadahnya ditambah dan kebaikan ini bisa berlangsung selamanya, bukan cuma gara-gara lagi pandemi aja 🙂
Top site ,.. i will save for later !
Kids Preschool and kindergarten Learning Games for kids & Toddlers 3-12 years old. Try it out: https://bit.ly/kidslearninggames
Thanks for the good writeup. It in truth was once a
enjoyment account it. Glance complex to far added agreeable from you!
By the way, how can we keep in touch?