Metode Montessori itu Simpel, Belajar di Montessori Haus Asia Yuk!
Bismillah…
Bicara soal metode Montessori, saya langsung teringat dengan seorang teman, Julia Sarah Rangkuti (JSR). Mungkin ibu-ibu muda kekinian sudah nggak asing ya dengan nama tersebut? Ya, JSR adalah seorang Ibu muda dengan 3 orang anak yang sekaligus sebagai praktisi Montessori. Coba deh kalian tengok akun instagramnya di @juliasarahrangkuti, berbagai informasi dan pengetahuan tentang metode Montessori sering dia bagikan di feed instagramnya.
Jauh sebelum saya tahu apa dan bagaimana itu metode Montessori, di pemikiran saya “Metode Montessori adalah bermain sambil belajar, dengan memanfaatkan benda apa saja yang ada di rumah”. That’s it. Bagi saya yang awam saat itu, melihat JSR yang sering posting momen dia bermain dengan anak-anaknya menggunakan bahan-bahan yang sangat simple dan mudah ditemukan di rumah rasanya brilliant sekali idenya. Kreatif! Sejak saat itulah saya perlahan menerapkan metode ini kepada anak saya. Berusaha memutar otak memanfatkan apa saja barang-barang di rumah yang bisa digunakan sebagai alat bermain dan memicu kreativitas.
Ketertarikan saya kepada metode Montessori ini membawa saya ke sebuah acara yang diinisiasi oleh MomBlogger Community (MBC) yang bekerja sama dengan Montessori Haus Asia. Acara yang diselenggarakan pada hari Minggu, 22 Juli 2018 di Multivision Tower mempertemukan para mom blogger dengan Mr. Allan Ang (pendiri Montessori Haus Asia Singapore) dan Miss Rosalynn (pendiri Montessori Haus Asia Indonesia). Kami berkesempatan berdiskusi dan belajar langsung dari para ahlinya, aah senaaang sekali rasanya dapat kesempatan emas itu. Tulisan saya kali ini akan berbagi informasi tentang Montessori ya Mom.

Apa itu Metode Montesorri
Metode Montesorri adalah pendekatan yang dikembangkan oleh Ibu Maria Montesorri, dokter dan sekaligus pendidik asal Italia. Prinsip utama metode Montessori adalah mengganggap bahwa semua anak dilahirkan dengan potensi luar biasa dan spesial. Potensi itu hanya bisa berkembang kalau orangtua dan pengajar memberi stimulasi yang tepat di tahun-tahun pertama kehidupan anak.
Menurut Maria Montessori, anak akan mengalami suatu masa yang disebut “masa peka”, yaitu masa sejak anak lahir hingga berusia 6 tahun. Kita sebagai orangtuanya harus bisa menyadari dan memanfaatkan masa peka tersebut dengan sebaik-baiknya agar anak bisa mencapai kematangannya. Hal ini sangat penting ya Moms sebagai modal anak untuk belajar.
Berbagai media bermain di Montessori Haus Asia
Montessori Made Simple
Mr. Allan Ang menjelaskan bahwa menurut Montessori, anak-anak bisa optimal belajar melalui sensasi indrawi: feel, touch, think. Ya, anak bisa belajar membaca huruf dan angka secara mandiri melalui alat permainannya. Sederhananya, Montessori adalah bermain sambil belajar. Mr. Allan menjelaskan tiga point penting dari metode Montessori:
- Konsep bahwa setiap lingkungan memiliki nama.
Anak akan mulai berlajar berkomunikasi dengan menyebutkan nama-nama benda yang ditemuinya. - Filosofi Montessori bahwa setiap lingkungan memiliki fungsi.
Misalnya kita menjelaskan ke anak bahwa sendok fungsinya untuk makan, gelas untuk minum, dll. - Setiap lingkungan memiliki tempat.

Ternyata pemahaman saya di awal tentang metode Montessori nggak salah. Justru hal itu diapresiasi oleh Pak Allan. Yes Moms, Montessori made simple and Montessory for everyone. Kita pun bisa menerapkan metode Montessori di rumah. Jadi, menyiapkan lingkungan untuk anak kita adalah hal yang sangat penting Moms karena anak kita akan mengeksplor segala sesuatu yang bermula dari rumahnya. Jadi, upayakan ya agar kita bisa mengkondisikan rumah ramah anak sehingga bisa menerapkan prinsip Montessori bersama anak di rumah.

Hal ini juga yang berkali-kali ditekankan oleh Mr. Allan dan Miss Rosa: Montessori nggak mahal, Bu! Nggak ribet dan nggak rigid. Montessori itu mudah dan bisa dilakukan siapa saja. Oleh karena itu, dengan tagline-nya Montessori Made Simple, Montessori Haus Asia berkomitmen membuat Montessori menjadi sarana pendidikan yang berkualitas, sederhana, dan terjangkau bagi semua orang tua.
Metode Montessori: Abstrak menjadi Konkrit
Metode Montessori adalah konsep tentang apa yang kamu rasakan, apa yang kamu sentuh, dan apa yang kamu pikirkan. Mr Allan menjelaskan bahwa mungkin sebagian besar orang tua akan berbangga hati kalau anaknya bisa mengucapkan kata “astronot” dibandingkan “sendok”. Tapi, dalam konsep Montessori justru kita seharusnya mengajarkan anak berucap “sendok” terlebih dahulu daripada “astronot”. Kenapa? Sebab, sendok itu lebih konkrit. Keberadaan sendok pasti ada di rumah kita, bukan? Nah, anak-anak akan mulai belajar dari lingkungannya, yaitu rumah. Tugas kita adalah mengenalkan anak pada apa yang ada di sekitarnya. Misalnya benda bernama sendok, fungsi sendok untuk makan, sendok diletakkan di ruang makan atau dapur.
Dalam metode Montessori, prinsip abstrak dipresentasikan menjadi konkrit/nyata. Anak-anak akan belajar dengan mengeksplor benda-benda yang nyata terdapat di lingkungannya. Moms tahu kenapa kita tidak dianjurkan mengajarkan calistung (baca tulis hitung) pada anak usia dini? Karena anak-anak itu baru bisa memahami sesuatu yang bersifat nyata, yang konkrit. Mengutip kalimat JSR di account IG-nya: “Bagi anak-anak usia dini, kuantitas (konkrit) lebih mudah dipahami daripada simbol tulisan (abstrak). So, mengenalkan “dua” kepada anak mulailah dengan memberikannya dua buah benda (yang bisa ia sentuh), baru kemudian mengenalkannya dengan simbol tulisan angka 2”.

Miss Rosa mempraktikkan contoh permainan yang biasa diterapkan oleh Montessori Haus Asia dan kami cukup takjub sekaligus langsung paham tentang bagaimana konsep Montessori bekerja. Ya kami memang sedang bermain dengan alat-alat permainan yang nyata, tapi sejatinya kami sedang belajar berhitung loh.

Anak-anak tuh memiliki kemampuan mengingat yang sangat luar biasa. Kalau kita ingin memperkenalkan bentuk, huruf, dan angka, maka kenalkanlah melalui aktivitas bermain. Dengan begitu, mereka tidak akan merasa sedang belajar, tetapi mereka akan mengingat semuanya karena bermain. Anak-anak mengenal konsep bentuk misalnya melalui permainan puzzle atau blok sehingga pada akhirnya mereka bisa mengurutkan balok mulai dari yang terbesar hingga terkecil karena bermain membuat menara.
By the way, di acara kemarin saya dapat oleh-oleh satu paket sensory play buat Halwa. Alhamdulillah… Ini penampakannya seperti ini Moms. Ada 6 set bowl dengan warna berbeda, satu paket pom-pom berwarna warni, 2 penjepit, dan satu kantong plastik bola-bola kecil semacam sprinkle berwarna-warni. Cara bermainnya sederhana, anak diminta memindahkan pom-pom dari satu mangkok ke mangkok lainnya dengan penjepit yang sudah disediakan. Kalau anak sudah mengenal warna, kita bisa minta anak mengelompokkan pom-pom sesuai dengan warna mangkok. Seru ya? Sambil bermain, sambil mengenal warna, sambil belajar mengelompokkan warna, sambil melatih pula motorik halusnya.

Metode Montessori Mengubah Mindset
Moms, Montessori itu mengajarkan para orangtua untuk mengubah cara pandang dalam melihat anak kita. Anak adalah leader, Moms. Berikan trust atau kepercayaan pada anak. Biarkan dia memilih kegiatan yang sesuai dengan keinginannya (dengan catatan selama itu nggak berbahaya ya). Bersikaplah respect pada anak-anak kita. Buang sejenak ego kita. Bicaralah dengan pelan (tanpa omelan) dan berdiri sama rendah dengan anak kita, gunakan kontak mata saat berbicara dengannya. Biarkan anak memainkan perannya dan memilih apa yang dia mau. Dengan berbagai pengakuan yang diterima oleh sang anak, dia akan menjadi pribadi yang mandiri.

Memang nggak bisa dipungkiri ya Moms, kadang musuh terbesar para ibu setelah kehidupan pasca-nikah adalah sahabat atau tetangganya sendiri. Sering dengar kan ya, ada saja tipikal ibu-ibu yang suka membandingkan anaknya dengan anak orang lain. Kalau ada yang membanding-bandingkan anaknya dengan anak kita, calm down Moms. Ingat ya setiap anak itu unik dan akan bertumbuh kembang sesuai milestones masing-masing.
Mr. Allan berpesan agar kita jangan menyalahkan orang tua atau nenek kita atas pola asuh dan didikan yang telah mereka berikan ke anak-anaknya meskipun kita tahu ada sebagian yang seharusnya nggak mereka lakukan. Percayalah, mereka juga merupakan korban dari sistem pola asuh dan didikan para generasi terdahulu, koq.
Sekolah Montessori
Karena metode Montessori punya sederet manfaat untuk tumbuh kembang si kecil, belakangan ini mulai banyak bermunculan sekolah-sekolah yang menerapkan metode Montessori di kurikulum pendidikannya. Sekolah berbasis Montessori menjadi populer di kalangan orang tua masa kini karena di sekolah Montessori, fokus pendidikan bukan hanya pada hal akademis, melainkan nilai-nilai kemandirian, tanggung jawab, dan penggalian potensi diri anak yang sesuai dengan filosofi Maria Montessori.

Prinsip utama sekolah Montessori adalah pembelajaran yang dicapai anak melalui permainan dan aktivitas yang dipilih sendiri oleh si anak. Kalau prinsip ini diterapkan dengan baik, anak-anak secara alami bisa menggunakan rasa ingin tahu dan minat mereka untuk belajar hal-hal baru. Lulusan Montessori konon katanya sih terbukti memiliki kemampuan berpikir kreatif dan out of the box, dan berfokus pada penyelesaian masalah.
Biaya sekolah Montessori? Wah, pastinya jauh lebih mahal daripada sekolah reguler atau sekolah konvensional ya Mom. Oleh sebab itu, alih-alih anaknya yang dimasukkan ke sekolah Montessori, ada sebagian kaum ibu yang sengaja memilih “bersekolah” demi bisa menerapkan Montessori bersama anak di rumah. Iya, jadi si ibu ini yang sengaja mengambil kursus Montessori. Di Jakarta, sudah ada beberapa sekolah Montessori, salah satunya Montessori Haus Asia.
Montessori Haus Asia
Montessori Haus Asia berpusat di Singapore. Mr. Allan Ang sebagai pendirinya bermaksud membuat lingkungan belajar berbasis Montessori di wilayah Asia Pasifik. Di Indonesia, Montessori Haus Asia didirikan tahun 2017 oleh ahli Montessori populer yaitu Miss Rosalynn. Dalam kurun waktu 4 bulan, Montessori Haus Asia sudah berhasil mendirikan 3 pusat pelatihan dan menjalin kemitraan di seluruh nusantara. Bagi Montessori Haus Asia, pengalaman dan Montessori adalah lifestyle untuk menjalani kehidupan.
Montessori Haus Asia memiliki serangkaian paket lengkap untuk para guru, orang tua, sekolah, atau pengusaha yang tertarik untuk menerapkan Metodologi Montessori. Baik untuk diterapkan di rumah, di sekolah, atau bagi yang mau mendirikan sekolah Montessori di penjuru daerah.
Kebetulan saya kemarin dapat informasi harga dan program di Montessori Haus Asia nih Moms. Bagi para Moms yang memang lagi mencari-cari sekolah Montessori, ini ada pricelist-nya, bisa japri saya ya bagi yang mau.
Informasi lebih lanjut langsung saja kunjungi instagram Montessori Haus Asia di @montessorihausasia dan websitenya di www.montessori-haus-asia.com. Untuk lokasinya, Montessori Haus Asia beralamat di Multivision Tower, Lantai 25, Jakarta Selatan.
Montessori di Rumah
Oh iya, contoh penerapan metode Montessori di rumah ada banyak sekali loh Moms. Ini beberapa contoh yang saya lakukan untuk melatih sensori Halwa. Waktu itu saya belum terlalu paham tentang Montessori, tujuan saya cuma ingin bikin Halwa sibuk bermain, memanfaatkan barang-barang yang ada di rumah, dan melatih kemampuan sensorinya. Eh belakangan saya baru tahu bahwa sensory play termasuk bagian dari konsep yang diajarkan oleh Montessori.
Selain itu, kita bisa juga mengajarkan anak-anak menyiram tanaman sambil menumbuhkan rasa cinta kepada alam dan lingkungan. Anak-anak akan senang karena bisa bermain air dan menyiramkannya ke pot tanaman. Kebetulan juga nih saya dapat paket trial box dari Game Montessori. Isinya ada 3 macam aktivitas: Planting Green Beans, Life Cycle of Green Beans, dan Number Games. Yuk liat isi di dalam trial box-nya.






Pokoknya seru banget acara kemarin itu, tentunya saya dapat banyak ilmu dan jadi semakin melek tentang Montessori. Dari beberapa bulan lalu saya sudah mulai mencari sekolah Montessori karena saya ingin belajar lebih dalam lagi tentang konsepnya. Ya meskipun di era zaman now kita bisa browsing informasi, tapi pasti beda lah yang namanya belajar jarak jauh dengan belajar langsung bareng dengan ahlinya. Biayanya memang cukup WOW ya? Tapi di Montessori Haus Asia sepertinya memang lebih terjangkau sih dibandingkan dengan sekolah-sekolah lainnya. Cuma ya tetap saja saya harus kumpulin modal dulu, he he he. Kalau menurut teman saya begini.
“Ibu yang sekolah Montessori itu merupakan investasi dan biayanya akan jauh lebih murah dibandingkan dengan akumulasi biaya menyekolahkan anak kita ke sekolah Montessori”.
By the way, acara kemarin itu ada banyak sponsornya loh. Selain Game Montessori yang ngasih saya oleh-oleh Trial Box, ada juga Interlac Probiotik, Granola, Ayam Gepuk Mpo Oneng, dan Toru I’d.
INTERLAC Probiotik
Sebelumnya saya sudah pernah membahas cukup lengkap tentang INTERLAC di tulisan saya: Mengatasi Gangguan Pencernaan Bayi dengan Probiotik.
Mungkin Moms sudah kenal dengan probiotik ya, apalagi kalau anak atau keluarga kita sering ada gangguan masalah pencernaan. Nah, FYI nih di Indonesia, INTERLAC adalah satu-satunya produk probiotik yang mengandung Lactobacillus reuteri Protectis yang tidak ditemui di produk probiotik lainnya. Lactobacillus reuteri adalah satu-satunya jenis Lactobacillus yang bisa ditemukan di seluruh saluran pencernaan dan merupakan salah satu probiotik yang paling banyak diteliti di dunia dengan efikasi dan keamanan yang teruji klinis untuk segala usia.

Yes Moms, INTERLAC ini cocok untuk segala usia, dari newborn sampai lansia. Moms yang punya bayi mungkin pernah bayinya mengalami kolik, diare, gumoh, atau konstipasi? Coba deh berikan INTERLAC Drops untuk mengatasi masalah itu. Halwa alhamdulillah cocok banget pake INTERLAC. Dia belum pernah diare sih, tapi sering konstipasi dan susah BAB. Kalau diberikan INTERLAC, langsung deh lancar poop-nya.
Sediaan INTERLAC ada dalam bentuk drops (untuk bayi), sachet/ bubuk, dan tablet kunyah rasa strawberry dan lemon. Untuk dosis pencegahan, INTERLAC cukup dikonsumsi sehari 1x (untuk yang drops, sekali pemberian 5 tetes ya). Untuk mengatasi diare atau konstipasi yang sudah cukup parah bisa minta diresepkan oleh dokter ya Moms. Info lengkapnya silakan kunjungi websitenya http://www.interlac-probiotics.com/
D’Granola, Healthy Food Partner
Sudah ada yang pernah makan D’Granola? Ini enak banget ternyata loh, saya berkesempatan menikmati camilan sehat yang berasal dari biji-bijian ini di acara Montessori kemarin. Bagi Moms yang ingin diet tapi susah banget berhenti ngemil, silakan dicoba deh D’Granola karena ini asli enak banget dan tentunya nggak bikin gemuk.

22 thoughts on “Metode Montessori itu Simpel, Belajar di Montessori Haus Asia Yuk!”
Montessori memang menarik untuk dikembangkan. Tidak hanya anak, untuk orang tua juga bisa. Agar ada keseimbangan belajar.
Dari kecil anakku sudah kukenalkan pembelajaran sistem Montessori, malah lebih senang dibanding harus duduk manis dengerin guru menjelaskan. Tapi ya emang sih harus kuat omongan tetangga yg suka nanya kok blm diajarin kaya di TK onoh inih, hehe
Halo mba. Dari dulu aku penasaran nih ama metode Montessori. Ini hanya cocok untuk anak usia d bawah 6 tahun ya
Montessori happening banget ya memang metodenya. Jangan terpengaruh omongan tetangga mba karena step by step kemampuan dan perkembangan anak di bawah 5 tahun khususnya ortulah ujung tombaknya.
Bener mba, karena anak cendrung akan bertanya terus menerus ketika yg ditanyakan menurutnya kok abstrak, tak terjangkau oleh penglihatan atau indra lainnya. Aku mah malah baru tau montessori dengan detail pas acara kemaren itu, kerenlah sampe merinding liat keseruannya
Feel, touch, think Setujuuuu deh. Anakku Rafa dulu TK nya di Montessori yg islami. Kemandiriannya bener2 diasah dan jadi mandiri deh pas SD sampai sekarang. Kepercayaandirinya juga cukup tinggi. Bagus metode ini.
belum banyak yang tau yamba, tapi lebih banyak belajar dengan bermain jadi anak-anak pasti suka
Menarik ya mba.. bagi saya orang dewasa aja suka dengan berbagai alat untuk Montessorinya.. pasti anak-anak juga suka.. tinggal konsistensi orangtua ya mba bagaimana disiplin dan terus menerus memberikan stumulasi kepada anak
Mbaaa, makasih ya infonya aku suka bangeet. Kebetulan anakku Alfath yang usianya 4,5 tahun skr belum kumasukkan PAUD atau TK, aku prefer masukkin dia ke Robotic School yang memang permintaan anaknya sendiri dan mengingat hobinya dia di bidang itu yang semakin dia suka. Nah di rumah, aku coba terapkan Montessory ini, masih harus banyak belajar dan baca memang, so far masih suka nontonin Youtube dan terapkan di rumah dengan apa aja alat yang tersedia. So glad karena anaknya happy dan bisa ngikuti setiap kegiatan dengan antusias. Jadi pengen ikut kursusnya aja nih, haha
makasih sharingnya
Simple, tapi ortu kudu banyak dapat referensi dan mau belajar hehe 😀
Itu anak2 kmrn suka banget liat kacang ijonya numbuh, eh skrng dah mati hehe
Assalamaualaikum.
Boleh minta price list utk sekolahnya gak mb? Makasih sblmnya.